Mesin absensi memiliki berbagai manfaat bagi penggunanya untuk memantau kehadiran dan kinerja karyawan. Adapun beberapa manfaatnya yaitu sebagai berikut:
1. Memantau kehadiran karyawan
Kegunaan utama mesin absensi adalah untuk memantau dan mendata kehadiran karyawan. Mengingat pentingnya mengetahui daftar absensi karyawan bagi pemimpin perusahaan, fungsi mesin absensi sangat bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam mendata absensi karyawan. Hal ini dikhususkan bagi perusahaan maju dan berkembang yang telah mempekerjakan puluhan atau ratusan karyawan.
1. Memantau kehadiran karyawan
Kegunaan utama mesin absensi adalah untuk memantau dan mendata kehadiran karyawan. Mengingat pentingnya mengetahui daftar absensi karyawan bagi pemimpin perusahaan, fungsi mesin absensi sangat bermanfaat untuk memberikan kemudahan dalam mendata absensi karyawan. Hal ini dikhususkan bagi perusahaan maju dan berkembang yang telah mempekerjakan puluhan atau ratusan karyawan.
Memantau data kehadiran karyawan akan jauh lebih mudah dan cepat dengan menggunakan mesin absensi karena mengetahui secara pasti dan jelas apakah karyawan masuk atau tidak bukanlah hal mudah apalagi contohnya bagi kepala kantor/perusahaan yang memimpin lebih dari 20 karyawan. Pemimpin perusahaan dapat memperoleh data kehadiran karyawan dengan menggunakan mesin absensi.
Sebagaimana prosedur dan mekanisme penggunaan mesin absensi, setiap karyawan membuktikan dan memasukkan data kehadirannya melalui mesin absensi tersebut agar pimpinan suatu perusahaan atau instansi dapat mengetahui apakah karyawan tersebut masuk kerja atau tidak. Karyawan yang sakit, cuti keluarga, atau tidak masuk kantor karena alasan apapun tentu tidak terdata kehadirannya pada hari tersebut dan dipastikan tidak hadir serta tidak bekerja di kantor.
Tambahan lagi, apabila perusahaan tersebut menggunakan sistem mesin absensi ID card, karyawan yang sengaja maupun tidak sengaja meninggalkan kartu ID card nya tidak bisa di data kehadirannya dan dianggap tidak hadir karena data absensi tersebut langsung diproses ke sistem secara otomatis. Beda halnya dengan menggunakan mesin absensi biometrik yang mendeteksi karakteristik atau ciri spesifik karyawan seperti sidik jari, wajah, atau suara, karyawan dapat langsung diabsen.
2. Menghitung jam kerja karyawan
Mesin absensi juga memiliki fungsi untuk menghitung jam kerja karyawan secara otomatis karena data kehadiran dari masuk hingga pulang kerja telah terdata pada database mesin absensi tersebut. Pemimpin suatu perusahaan tentunya harus mengetahui lama jam kerja tiap karyawan secara jelas dan akurat karena ini mengenai kinerja karyawan tersebut di kantor. Penghitungan jam karyawan dengan menggunakan mesin absensi khususnya yang telah canggih serta terintegrasi dengan sistem informasi atau database akan terotomatisasi.
Jam kerja adalah lamanya karyawan bekerja di perusahaan atau kantor yang bersangkutan. Untuk menghitung jam kerja karyawan, pemilik kantor harus mempertimbangkanbeberapa hal. Penghitungan jam kerja dimulai dari pencatatan atau pendataan pukul berapa karyawan datang ke kantor hingga pukul berapa karyawan pulang. Dalam penggunaan mesin absensi ini, jam kerja karyawan dimulai dari pertama kali ia menautentifikasi dirinya melalu mesin tersebut dan pada akhir hari setelah bekerja.
Adapun jam mulai dan selesai bekerja berpedoman pada perjanjian kontrak kerja yang telah ditentukan dan disepakati bersama oleh karyawan dan pihak perusahaan. Ketepatan waktu saat mulai dan selesai bekerja sangatlah penting dalam penghitungan jam kerja karyawan ini. Karyawan yang tidak datang tepat waktu meskipun hanya telat beberapa menit tiba di kantor akan dikurangi jumlah jam kerjanya.
Di samping itu, penghitungan jam kerja juga harus mempertimbangkan dan memasukkan waktu lembur. Karyawan yang kerja lembur atau waktu pulang kerjanya melebihi dari yang telah ditentukan akan ditambahkan pada perhitungan jam kerjanya. Begitupun dengan karyawan yang mendapat tugas mendadak dan harus datang ke kantor di akhir pekan padahal perusahaan tersebut menerapkan lima hari kerja.
Penghitungan jam kerja karyawan tidak cukup dengan hanya mempertimbangkan jam mulai dan selesai bekerja, waktu lembur, dan adanya pekerjaan dadakan di akhir pekan. Hal penting lain yang harus diperhitungkan adalah jam dan lamanya waktu istirahat karyawan. Apabila perusahaan atau kantor menetapkan bahwa jam istirahat dimulai dari pukul 12:00 WIB s.d. 13:00, maka tiap karyawan harus mematuhinya. Apabila tidak, hal ini pun akan masuk dalam perhitungan jam kerja di mana karyawan yang menghabiskan waktu istirahat melebihi pukul tersebut, jam kerjanya pun akan berkurang.
3. Menghitung gaji/pembayaran kepada karyawan
Penggunaan mesin absensi juga bermanfaat untuk menghitung gaji atau upah kepada karyawan setelah dipertimbangkan dengan memperhatikan ketepatan waktu mulai dan selesai bekerja serta memperhitungkan jam kerja masing-masing dari mereka pada laporan yang diperoleh dari pengotomatisasian mesin absensi.
Perusahaan bisa mendapatkan banyak keuntungan dengan menggunakan mesin absensi canggih yang telah terintegrasi dengan software seperti yang tersedia pada mesin absensi fingerprint, digital, dan biometrik karena dapat mengotomatisasi proses penghitungan gaji dan bahkan mendapatkan laporan akurat berisi data & informasi mengenai kalkulasi upah yang diterima karyawan beserta nama jelas dan jam kerjanya.
Metode penghitungan gaji secara otomatis menggunakan mesin absensi ini sangat menguntungkan bagi perusahaan yang mempekerjakan puluhan atau bahkan ratusan karyawan karena selain gaji pokok, dapat juga menginput menghitung uang lembur mereka.
Di samping itu, kalkulasi upah karyawan akan jauh lebih efektif dan tepat karena telah termasuk penghitungan jam kerja mereka. Dengan begitu, jumlah pemberian upah akan sesuai dengan kinerja masing-masing karyawan setiap harinya. Apalagi bagi perusahaan yang pekerjanya karyawan lepas atau yang sering disebut buruh harian. Pengotomatisasian kalkulasi gaji buruh harian tentunya lebih mudah dan efisien.
Tambahan lagi, nominal gaji yang diperhitungkan tersebut tentunya dipengaruhi oleh jumlah jam kerja karyawan tersebut. Pengurangan nominal akan terjadi apabila jumlah jam kerja karyawan tidak sesuai dengan yang seharusnya karena sering telat masuk kerja, bolos, atau pulang lebih awal.
Sumber: http;//mesin-absensi.net/manfaat-mesin-abensi